Piutang tak tertagih adalah piutang yang tidak bisa dilunasi oleh pelanggan meskipun kita sudah berupaya untuk menagih.
Apakah semua pelanggan yang tidak membayar piutang termasuk dalam piutang tak tertagih? Tentu tidak, hanya kondisi yang memenuhi kriteria berikut ini yang termasuk piutang tak tertagih:
Bagaimana pencatatan jurnalnya?
Ada 2 metode penghapusan piutang tak tertagih:
1. Metode direct write-off digunakan saat piutang dianggap benar-benar tak tertagih sehingga akan dihapus dan dibebankan pada kerugian piutang.
Pencatatan jurnal:
(D) Kerugian Piutang XXX
(K) Piutang Usaha XXX
Untuk mencatat penghapusan piutang tak tertagih
2. Metode allowance mengestimasi jumlah piutang tak tertagih dan dicatat dalam jurnal penghapusan piutang sebagai beban kerugian piutang.
Pencatatan jurnal:
(D) Kerugian Piutang XXX
(K) Cadangan Kerugian Piutang XXX
Untuk mencatat estimasi kerugian piutang
(D) Cadangan Kerugian Piutang XXX
(K) Piutang Usaha XXX
Untuk mencatat penghapusan piutang tak tertagih
Lalu bagaimana aspek perpajakannya?
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapatdibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto dengan syarat:
a. Telah dibebankan dalam laporan laba rugi komersial;
b. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada DJP; dan c. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih tersebut:
Written by Evelyn - Artax Team
Di Artax, kami berdedikasi untuk menyediakan layanan konsultasi pajak yang tak tertandingi. Izinkan kami membantu Anda memperlancar sistem perpajakan Indonesia yang rumit dengan keahlian dan presisi.