Metode Langsung Vs Tidak Langsung Dalam Penyusunan Laporan Arus Kas

03 October 2023

Metode Langsung vs Tidak Langsung Dalam Penyusunan Laporan Arus Kas

Aliran kas dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang penting untuk dilaporkan guna mengetahui bagaimana keseluruhan kegiatan operasional pada perusahaan tersebut. Sarana yang digunakan perusahaan untuk melaporkan hal tersebut adalah melalui laporan arus kas pada satu periode.

PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 2 menjelaskan bahwa arus kas merupakan arus masuk dan keluarnya kas maupun setara kas. Sedangkan laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan aliran kas masuk dan keluar dari kas pada periode tertentu berdasarkan tiga komponen penting, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Pelaporan arus kas terbagi menjadi dua metode yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method)

1. Metode Langsung (Direct Method)

Penyusunan laporan arus kas menggunakan metode ini akan dilakukan berdasarkan jurnal yang berkaitan dengan kas dan rekening koran. Metode ini merinci arus kas masuk dan keluar yang kemudian akan dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan dan pengeluaran kas. Pencatatan menggunakan metode langsung akan didasarkan pada aktivitasnya yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Metode tidak langsung menggunakan dua sumber data yaitu laporan laba rugi periode tersebut dan neraca periode sebelumnya dan periode saat ini. Metode tidak langsung akan menyusun tiga elemen, yaitui aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan secara lengkap. Selain itu, metode ini dilakukan dengan cara membandingkan neraca dan laporan laba rugi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memantau pergerakan berbagai instrumen di perusahaan yang berkaitan dengan kas.

Kedua metode tersebut memiliki kesamaan dalam hal penyajian tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Akan tetapi, kedua metode tersebut juga memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan Utama Antara Metode Langsung dan Tidak Langsung

1. Cara Penyusunan

Penyusunan pada metode langsung berdasarkan pada buku kas/bank yang diawali dari kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pendanaan. Pada metode tidak langsung penyusunannya didasarkan pada laporan laba rugi dan neraca. Dengan cara tersebut maka harus dilakukan beberapa penyesuaian terlebih dahulu, seperti eliminasi transaksi yang menggunakan metode akrual. Sebab laporan arus kas menggunakan cash basis bukan accrual basis.

2. Akun - Akun yang Ada

Perbedaan utama dari akun-akun kedua metode tersebut dapat dilihat pada bagian kegiatan operasional. Akun-akun pada metode langsung umumnya ditandai dengan “Penerimaan” dan “Pembayaran”. Berikut adalah contoh format laporan arus kas metode langsung:

  • Penerimaan kas dari pelanggan
  • Pembayaran/pembelian kepada pemasok
  • Pembayaran Gaji karyawan
  • Pembayaran bunga dan pajak
  • Pembayaran kas dari pembelian aset tetap
  • Penerimaan kas dari penerbitan saham, dll

Sedangkan, format umum yang terdapat pada metode tidak langsung sebagai berikut:

  • Beban depresiasi dan amortisasi
  • Untung/rugi atas pelepasan aset tetap
  • Piutang usaha
  • Beban dibayar dimuka
  • Persediaan
  • Utang Usaha
  • Utang Pajak
Baca Juga: Piutang Tidak Dilunasi Pelanggan: Pengaruhnya Secara Akuntansi Dan Perpajakan

Kedua metode tersebut sama - sama memiliki keunggulan dan kekurangan. Pada metode langsung (direct method) hasil informasi akan lebih mudah dimengerti karena menunjukkan setiap transaksi secara mendetail, tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan waktu yang lama, memerlukan biaya yang besar, dan membutuhkan pencatatan mendetail mengenai setiap transaksi yang terjadi.

Sedangkan apabila menggunakan metode tidak langsung (indirect method), informasi yang digunakan untuk menyusun lebih mudah untuk ditemukan dan tidak menuntut perusahaan untuk memiliki catatan mendetail mengenai transaksi yang terjadi, tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu transaksi yang tidak rinci sehingga mempengaruhi efektivitas pengambilan keputusan. Sehingga apabila terdapat pertanyaan manakah dari kedua metode tersebut yang efektif? Maka jawabannya adalah sama - sama efektif sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari masing - masing perusahaan.


Written by Bethania Crist Indraswari – Agent of Artax 2023


Artikel ini merupakan pandangan pribadi tim penulis dan tidak mencerminkan pendapat resmi perusahaan kami.


BROWSE ALL ARTAX NEWS & ARTICLES
07 March 2024
Perbedaan Kurs Tengah BI dan Kurs Pajak: Dampaknya pada Kewajiban Pajak
07 February 2024
Status Kewajiban Perpajakan: Kenali Perbedaan KK, PH, MT, dan HB!
14 September 2023
Dapat Barang Gratis Karena Endorse, Tapi Malah Kena Pajak?

Talk To Artax

At Artax, we're dedicated to providing unparalleled tax consultation services. Let us help you smoothen the complex Indonesian tax system with expertise and precision.